Anime City Background kembali ramai dibicarakan oleh penggemar visualisasi netral yang mendamaikan hati.
Pada dasarnya, pernyataan itu bagian dari cara paling mudah untuk mendeskripsikan background perkotaan dalam anime.
Tidak ada ketentuan mengenai ide yang harus diketahui, tetapi dari sekian banyak sumber yang beredar penggemar hanya dihadapkan pada konsep pemandangan yang diinginkan.
Setelah ide tersebut bermunculan, berikutnya kembangkan gambaran itu dengan detail warna, proses editing, hingga pilihan style art yang diinginkan.
Metodenya sama seperti mengambar, tetapi metode yang bakal digunakan cukup komplek karena detail anime tidak bisa disamakan dengan gambar lain.
Bagi Anda yang mengaku sebagai penggemar anime pasti paham, bahwa karya gambar bergerak itu memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan film dan drama.
Kerumitan inilah yang menjadikan proses pembuatan animasi dan anime akan jauh lebih banyak, jika disejajarkan dengan biaya produksi film dan drama.
Level yang dihasilkanpun tidak sama, namun bukan berarti film hingga drama tidak memiliki keunikan tersendiri.
Semua industri hiburan terutama film paham benar akan standar tersebut, sehingga tidak heran jika proses pembuatan anime bakal memakan waktu lebih lama.
Menariknya, biaya dan proses produksi lama inilah yang dipertahankan untuk menjaga kualitas dari ceritanya. Tidak tanggung-tanggung, hampir semua anime dari Jepang mempunyai ratusan episode.
Bahkan banyak anime dengan season berkelanjutan.
Misalnya saja, Black Clover yang mencapai episode timeskip hingga Naruto yang dipenuhi episode unggulan. Disinilah, penonton bakal diperlihatkan detail Anime City Background yang mungil namun bermakna.
Gedung-gedung terlihat rapi. Deretan rumah warna-warni dari kejauhan, hingga pencahayaan sore yang mencorot karena sinar matahari. Item tersebut sering difokuskan untuk membungkus keindahan perkotaan dalam tampilan anime. Contoh, keindahan langit yang dimunculkan dalam anime berjudul One Pieces. Ketenaran anime itu tidak perlu dipertanyakan, bahkan idol Korea Selatanpun paham mengenainya.
Daya tarik yang ditampilkan One Pieces bukan hanya karena identitas karakter utama yang unik, tetapi terdapat aspek lain yang semuanya dipertimbangkan dengan tepat.
Anime City Background menjadi satu dari sekian banyak elemen yang menjadi kesan bahwa semua alur yang dipaparkan benar-benar nyata.
Anda pasti setuju, bahwa anime mempunyai pilihan cerita yang lebih abstrak.
Karakter yang ditampilkanpun dua kali lipat lebih unik, jika dibandingkan perwujudan main character kartun dan animasi. Sedangkan untuk konflik, anime mempunyai kekuatan dalam memfokuskan masalah.
Bayangkan saja, Overload mengangkat cerita mengenai 7 penjaga makam Nazarick.
Dimana setiap levelnya, penonton bakal dipertemukan dengan karakter aneh yang mempunyai kekuatan masing-masing.
Percaya atau tidak, cerita semacam ini hanya cocok diterapkan pada anime karena grafis, efek, serta style art yang digunakan benar-benar mendukung.
Kurang lebih seperti itulah Anime City Background bakal berperan dalam memperindah tampilan dari keseluruhan cerita.
Bagi penggemar anime dimanapun Anda berada, penjelasan diatas mungkin bukan standar yang bisa dipastikan.
Pasalnya, ketentuan dari pecinta anime ialah tingkat keseruan alur yang disajikan.
Aspek ini yang secara tidak langsung, membuat siapapun bakal betah melihat perjuangan Asta dan Yuno dalam Black Clover.
Pertimbangan ini berlaku juga untuk penggemar drama dan film.
Anda tidak bisa menggunakan rasio untuk menikmati sebuah karya, sebab konflik yang diceritakan tidak jauh dari imaji abstrak yang sulit dijelaskan.
Meskipun konteks itu tidak berlaku untuk Anime City Background,
tetapi Anda harus percaya bahwa detail perkotaan dan pemandangan bakal dijadikan sebagai elemen wajib dalam mempertegas cerita dari awal hingga akhir.