Di dunia kerja, kerap disuruh untuk mengirim CV, ikhtisar atau portofolio. Beberapa berkas ini jadi persyaratan untuk mendaftarkan tugas. Bahkan juga, proses penyeleksian pertama juga disaksikan dari arsip itu.
Ketahui Ketidaksamaan CV, Ikhtisar dan Portofolio
Ke-3 arsip itu kerap dipandang sama tetapi rupanya berlainan loh. Yok ketahui ketidaksamaan ke-3 hal itu dan baca trik dan tips berikut!
Table of Contents
– Ketidaksamaan CV, Ikhtisar dan Portofolio
– 1. CV
– 2. Ikhtisar
– 3. Portofolio
– Panduan Membuat CV dan Portofolio
– 1. Panduan membuat CV/ikhtisar
– a. CV ATS Friendly atau CV Inovatif
– b. Memberikan info contact
– c. Tuliskan rangkuman mengenai diri kamu
– d. Catat kisah pengajaran dan karier sama sesuai urutan
– e. Memberi deskripsi dan keterangan
– f. Satu CV untuk satu status
– 2. Panduan membuat portofolio
– a. Tentukan kreasi terbaik
– b. Dibikin menarik secara visual
– c. Dapatkan keunikanmu
Ketidaksamaan CV, Ikhtisar dan Portofolio
1. CV
CV sebagai ringkasan dari curriculum vitae. Dengan bahasa latin, pemahaman CV ialah perjalanan hidup aku. CV berisi mengenai daftar kisah hidup mengenai perjalanan hidup dan perjalanan karier seorang. Tentu saja, penulisan content harus sama sesuai urutan waktu.
Content yang dicatat dalam CV umumnya mengulas mengenai info individu, pengalaman, kwalifikasi sampai presentasi. Wajarnya, CV dicatat dalam dua halaman atau lebih.
CV kerap dipakai untuk melamar pekerjaan, tetapi CV dapat dipakai untuk kepentingan yang lain seperti mendaftarkan volunteer atau pengajaran selanjutnya.
2. Ikhtisar
Bila CV mengenai perjalanan hidupmu, karena itu pemahaman ikhtisar ialah rangkuman dan deskripsi singkat mengenai diri kamu. Sehubungan ikhtisar ialah rangkuman karena itu penulisanan content cukup hanya satu halaman.
Ikhtisar dipakai untuk kebutuhan melamar kerja. Oleh karena itu, apa yang dicatat dalam ikhtisar perlu disamakan dengan kwalifikasi tugas.
3. Portofolio
Portofolio sebagai kelompok document yang dibikin untuk memperlihatkan hasil kreasi yang memvisualisasikan kekuatan diri. Kreasi itu bisa berbentuk kerja hasil pribadi atau barisan. Wujud isi portofolio seperti photo, video atau tulisan.
Kekuatan seorang bisa disaksikan dari portofolio. Lewat portofolio, recruiter langsung bisa memandang apa seorang mumpuni atau mungkin tidak. Umumnya portofolio cuman disuruh untuk status khusus dan tertentu.
Di Indonesia terutamanya dalam soal melamar kerja, CV dan Ikhtisar kerap dipandang hal yang sama. Bila sedang melamar kerja, tak perlu kebingungan harus membuat CV atau ikhtisar. Hal paling penting yang penting dicatat cuman data diri dan pengalaman yang berkaitan dengan status tujuan.
Panduan Membuat CV dan Portofolio
1. Panduan membuat CV/ikhtisar
[H4] a. CV ATS Friendly atau CV Inovatif [/H4]
Sekarang ini, recruiter ditolong oleh software hebat untuk menyortir beberapa berkas melamar yang disebutkan Applicant Treking Sistem (ATS). Mekanisme ini dipakai untuk menyortir secara automatis sesuai persyaratan yang diperlukan. Perusahaan dengan rasio yang besar secara umum memakai ATS karena jumlah pelamar yang masuk dapat capai beberapa ribu tetapi status yang diperlukan cuman satu atau dua.
Nach, beberapa ciri CV ATS friendly seperti berikut:
– Memakai font standard seperti Arial atau Times New Roman sama ukuran font yang kurang dari 11
– ATS cuman dapat membaca document yang dibikin dari word. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengirim CV dalam file word atau pdf.
– Design CV simpel memakai putih hitam karena ATS cuman membaca beberapa poin tulisan penting dan tidak dapat membaca diagram, icon, lambang atau emoticon.
Beberapa status khusus yang memerlukan kekuatan inovatif, umumnya akan disuruh untuk membikin CV inovatif. CV inovatif diidentikkan lebih warna, design yang cantik dan unik namun tetap mengutamakan pada tulisan pengalaman.
Maka saat sebelum melamar yakinkan lebih dulu apa status yang dilamar perlu memakai CV ATS Friendly atau CV Inovatif.
Contoh CV ATS Friendly:
Contoh CV Inovatif:
[H4] b. Memberikan info contact [/H4]
Memberikan info contact akan mempermudah recruiter untuk mengontak. Biasanya, cukup memberikan contact nomor smartphone dan e-mail. Tetapi, tidak ada kelirunya bila memberikan info lain seperti linkedin.
[H4] c. Tuliskan rangkuman mengenai diri kamu [/H4]
CV atau ikhtisar berisi mengenai keterangan pengalaman. Tetapi, dibutuhkan rangkuman yang memvisualisasikan diri kamu, tugasmu sekarang ini dan kemampuan yang kamu punyai. Rangkuman ini akan mempermudah recruiter untuk mengenali dan pastikan kecocokan diri kamu dengan status yang dilamar.
[H4] d. Catat kisah pengajaran dan karier sama sesuai urutan [/H4]
Penulisan kisah pengajaran dan karier dicatat sesuai urutan yang terbaru sampai terlama. Pengalaman yang paling akhir disaksikan sebagai pengalaman yang lebih berkaitan.
Bila kamu mempunyai pengalaman serta pendidikan karier yang lumayan banyak, tentukan lah yang paling cocok, berkaitan dan dua terkini. Misalkan seorang alumnus S1 cukup tuliskan kisah pengajaran S1 dan SMA.
[H4] e. Memberi deskripsi dan keterangan [/H4]
Tulis deskripsi dan tanggung-jawab dengan singkat tetapi terang pada kolom pengajaran perlu ditulis apa mata kuliah yang sempat diambil, prestasi paling besar dan bila perlu memberikan IPK. Dan untuk di kolom pengalaman karier perlu menulis deskripsi pekerjaan dan. perolehan dalam karier
[H4] f. Satu CV untuk satu status [/H4]
Tiap status yang dilamar mempunyai persyaratan masing-masing . Maka, perlu membuat CV yang lain untuk sesuaikan keperluan tiap status yang dilamar.
2. Panduan membuat portofolio
[H4] a. Tentukan kreasi terbaik [/H4]
Semua tugas tentu dilaksanakan dengan benar-benar dan optimal. Tetapi, perlu pilih hasil terbaik yang paling membuat diri kamu senang dan senang. Memberi hasil terbaikmu maknanya kamu menunjukkan ketrampilanmu yang mencolok.
[H4] b. Dibikin menarik secara visual [/H4]
Keelokan visual jadi poin utama dalam portofolio. Design yang baik akan membuat rekruter tertarik sama hasil karyamu dan memperlihatkan jika diri kamu mempunyai kekuatan yang pantas.
[H4] c. Dapatkan keunikanmu [/H4]
Portofolio sebagai document untuk memperlihatkan kekuatanmu di suatu sektor, tetapi memerlukan pembanding dengan pelamar yang lain. Mempunyai kekhasan atau keunikan sebagai branding yang bisa tingkatkan nilai dimata client atau recruiter.
Contoh Portofolio Photografer:
Portofolio Photografer 1
Portofolio Photografer 2
Portofolio Photografer 3Nah, itu tadi pemahaman mengenai ketidaksamaan CV, ikhtisar dan portofolio. Kalian bisa membuat CV, ikhtisar, atau portofolio dengan basis seperti Canva.com dengan gratis. Di basis ini ada beberapa desain memikat buat kalian yang tertarik membuat CV Inovatif bahkan juga CV ATS Friendly. Ingat, saat sebelum mendaftarkan tugas lihatlah keperluan tiap status yang dilamar hingga kamu dapat membuat document itu lebih berkaitan.
kunjungi juga hipnoterapi terpercaya jogja