Potensi Limbah Kelapa Sawit yang Harus di Kembangkan

Banyak sekali yang belum mengetahui seberapa besar Potensi Limbah Kelapa Sawit.

Kelapa sawit memberinya peranan yang nyata dalam pembangunan ekonomi, sosial, serta lingkungan di Indonesia. Diawali dari pengadaan lapangan kerja, pencapaian devisa untuk negara, pendayagunaan tempat krisis, sumber oksigen untuk kehidupan dan mempernyerap karbon dari udara.

Bersamaan perkembangan sawit Indonesia yang makin cepat dengan luas hektar capai 14.3 ha dengan produksi dan prediksi pasar industri sawit Indonesia yang prospektif. Indonesia selaku salah satu negara pengekspor minyak kelapa sawit terbesar pasti mempunyai angka produksi minyak kelapa sawit yang fenomenal.

Sebelum membaca lebih lanjut, kami sarankan juga membaca beberapa informasi menarik tentang Pabrik Kelapa Sawit untuk mengenal lebih jauh bagaimana proses produksi kelapa sawit.

Potensi Limbah Kelapa Sawit

Pada proses pengolahan kelapa sawit jadi beragam jenis keperluan, karena itu sudah tentu akan tinggalkan endapan yang dikenali dengan sampah sawit. Ya, kelapa sawit juga dalam pemrosesannya dapat hasilkan sampah. Tetapi, sampah hasil pemrosesan dari kelapa sawit ini berpotensi agar bisa dioptimalkan bila diatur secara baik.

Tetapi sayang ada banyak yang tidak ketahui apa sich kekuatan sampah kelapa sawit dan adakah faedahnya? Terang banyak hingga beberapa sampah dari kelapa sawit juga kerap digunakan untuk kepentingan perkebunan, perternakan, bahkan juga untuk energi terbarukan. Telah waktunya kita berpindah ke sumber energi yang bisa diperbarui (renewable energy)

Kebun sawit hasilkan biomas sawit berbentuk tandan kosong (empty fruit bunch), cangkang dan serat buah (oil palm fibre and shell), tangkai kelapa sawit (oil palm trunk) dan pelepah kelapa sawit (oil palm fronds). Hasil studi Foo-Yuen Ng, et al (2011) memberikan jika untuk tiap hektar kebun sawit bisa hasilkan biomas sekitaran 16 ton bahan kering (dry matter) /tahun. Kenaikan produksi minyak sawit searah dengan kenaikan produksi biomas.

Selainnya biomas, sawit prospektif untuk hasilkan biogas (bio methane) lewat pendayagunaan POME (sampah PKS). Biogas ini bisa kurangi konsumsi gas alam. Biomas kebun sawit dapat dibuat jadi bioetanol (alternatif premium/gasoline). Menurut KL Energy Corporation (2007) tiap ton bahan kering biomas bisa hasilkan 150 liter etanol. Dengan volume produksi etanol dari biomas sawit yang begitu, tidakkah kebun sawit Indonesia sebagai tambang etanol?

Indonesia memerlukan loyalitas untuk mengkonversi sampah sawit jadi energi yang berharga lebih tinggi. Memerlukan support dari beragam faksi untuk riset dan peningkatan selanjutnya mengenai tehnologi itu.

Indonesia sebagai rajanya minyak sawit sekarang ini seharusnya bisa memaksimalkan tehnologi yang dapat mengusahakan kekuatan dari sampah sawit itu. Apa lagi bila kita saksikan imbas positifnya yang bisa kurangi pencemaran lingkungan dan pemroduksi energi terbarukan.