Sejarah Perayaan Idul Fitri – Bagi kaum muslimin, Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu pada seluruh penjuru dunia. Bermaaf-maafan, berbagi hadiah dan bersilaturahim ke sanak saudara merupakan bagian dari perayaan Idul FItri.
Namun, pernahkah Anda tahu bahwa perayaan Idul Fitri yang kita lakukan selam bertahun-tahun ini telah melalui sejarah yang panjang. Nah, pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan mengenai sejarah singkat perayaan idul fitri pada zaman Rasulullah berikut penjelasannya :
Sejarah Perayaan Idul Fitri pada Zaman Rasulullah
Sebelum datangnya agama islam, masyarakat jahiliyah Arab sudah memiliki dua hari raya. Kedua hari raya tersebut mereka lakukan dengan cara memberi sambutan pesta pora yang tidak ada manfaatnya. Kedua hari raya tersebut yaitu Hari raya Mahrajan dan Nairuz.
Masyarakat memperingati dua hari raya tersebut dalam setahun yaitu pada kondisi cuaca panas dan dingin stabil. Ukuran cuaca pada siang dan malam pada dua hari raya ini sama saja. Hari Raya Nairuz terjadi pada awal hari saat kedudukan matahari beralih ke titik Aries atau ekuinoks vernal. Sedangkan hari raya Mahrajan terjadi pada awal hari Libra.
Namun, setelah adanya Agama Islam, Allah telah mengganti isi peringatan kedua hari raya yang telah masyarakat arab lakukan dengan ekspresi kebahagiaan yang jauh dari hal-hal dosa. Abu Dawud dan An-Nasai telah mendokumentasikan kedatangan Nabi Muhammad SAW yang datang ke Madinah pada Tahun 622 M.
Rasulullah datang dengan singgah pada Quba terlebih dahulu, lalu ke pinggiran kota Madinah dan Nabi Muhammad SAW telah mendapati dua hari raya yang telah Masyarakat jahiliyah lakukan sejak lama yaitu Mahrajan dan Nairuz.
Seperti ungkapan sahabat Anas RA yang bercerita bahwa saat Rasulullah SAW mendatangi Madinah, dan masyarakat telah memiliki dua hari raya yang mereka lakukan dengan bermain dan berpesta pora.
Perayaan idul fitri pertama kali kaum muslimin lakukan untuk merayakan dua kemenangan perdana. Kemenangan pertama yaitu pencapaian ritual puasa Ramadhan setelah berjuang menahan haus, lapar, dan hawa nafsu dan kemenangan kedua yaitu keberhasilan dalam Perang Badar.
Kemenangan tersebut memiliki dua perspektif yaitu sosial dan spiritual. Seiring dengan turunnya kewajiban untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada tahun ke-2 Hijriyah. Pada tahun ini pula terjadinya perang badar. Peperangan ini terjadi pada 17 Ramadhan karena aksi monopoli pasar dan blockade aktivitas dagang yang terjadi oleh kaum Quraisy Mekah kepada muslim Madinah.
Pasukan yang dipimpin oleh Abu Jahal membawa pasukan besar yaitu sekitar 1.000 tentara yang lengkap dengan peralatan perang. Sedangkan kaum muslimin dari arah madinah hanya membawa 300 sahabat untuk menuju perang Badar.
Meski jumlah pasukan Nabi jauh lebih sedikit, namun atas izin Allah kaum muslimin berhasil meraih kemenangan. Jika meninjau dari sejarahnya, tak heran jika Idul Fitri sering disebut sebagai hari kemenangan.
Penutup
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai Sejarah perayaan Idul Fitri pada zaman Rasulullah. Jika dahulu Idul Fitri merupakan perayaan dari kemenangan perang, namun saat ini Idul Fitri menjadi perayaan dari kemenangan untuk menahan lapar, haus, dan hawa nafsu saat berpuasa selama satu bulan penuh.
Selain sejarah Perayaan Idul Fitri, Anda bisa mendapatkan penjelasan lebih banyak mengenai Idul Fitri dan bisa mendownloadnya melalui Khutbah Idul Fitri 2022 pdf. Terdapat artikel “Silaturahim dalam Suasana Pandemi” serta “Kuatkan Iman untuk Meningkatkan Imun”. Yuk, download teks khutbah idul fitri sekarang juga.