Tidak dapat dipungkiri, perkembangan dunia digital membuat orang makin senang bergelut di dalamnya. Terutama dalam menggunakan sosmed, bahkan setiap saat selalu terhubung ke berbagai platform media sosial tersebut.
Anda sendiri bisa jadi merupakan pengguna aktif minimal satu sosmed. Tingkat penggunaan yang tinggi inilah membuah, branding agency Jakarta memanfaatkannya untuk membantu pelaku bisnis meningkatkan kesadaran merek. Dalam sistem kerjanya, penggunaan sosmed branding akan sangat berpengaruh pada 3 poin berikut ini:
1. Identitas
Pertama-tama poin penting mengenai kesadaran merek adalah membangun identitas dari bisnis Anda. Mulai dari siapa Anda, apa yang dijual, siapa pelanggannya, dan bagaimana pasarnya.
Jadi, sebagai pelaku usaha perlu membangun identitas terlebih dahulu. Jika Anda masih bingung, cobalah jawab beberapa pertanyaan berikut ini:
– Apa yang bisa mendefinisikan brand Anda?
– Bagaimana membedakannya dengan produk lain?
– Apa yang ingin dicapai?
– Siapa yang ingin diberikan kesan dan bagaimana melakukannya.
Setelah mengenal identitas merek, maka bisa lebih mudah dalam menyusun strategi yang tepat untuk menciptakan kesadaran pada brand Anda di masyarakat.
2. Audience
Pekerjaan besar branding agency Jakarta adalah memahami dan mengetahui target audiens dari sebuah produk atau merek. Jadi, diperlukan riset untuk menetapkan target pasar ini.
Ketika Anda ingin mendekati audiens, maka pikirkan cara pendekatan paling tepat dan menyesuaikan dengan strategi marketing. Penting untuk mengerti audiens dan bisa memenuhi harapan mereka.
Untuk bisa mengerti audiens, Anda perlu memposisikan diri di posisi mereka. Coba pahami apa permasalahan, keinginan, kebutuhan, dan berbagai faktor lain dari sudut pandang mereka.
3. Konten yang Dibuat
Melakukan kampanye melalui medsos mengutamakan konten. Oleh sebab itu, pastikan membuat konten yang dapat meningkatkan kesadaran merek dan disesuaikan dengan masing-masing platformnya.
Sebagai contoh di Instagram, pengguna lebih suka postingan dalam bentuk visual sehingga konten yang Anda buat lebih baik dalam bentuk gambar dibandingkan tulisan. Berbeda dengan pengguna Twitter yang lebih suka konten berbentuk teks.